Yang bernada namanya Pit, berasal dari kata Pitch.
Sedangkan yang yang tak bernada namanya Battery, yang berarti section yang memberi power dalam sebuah marching band, ibarat tenaga baterei.
Anggap saja ini kisahku.
Aku ingin menjalani hidupku bagai keduanya. Bagai Pit. Ibarat Battery. Seperti perkusi.
Hidup, tentu ada kalanya bernada, ada kalanya tak bernada.
Suatu saat akan bertemu nada Fa yang melompat hingga 4 setengah oktaf ibarat di grandmarimba, atau kita diharuskan melakukan rimshot di tiap 2 bar saat beat 3 up birama 12/8.
Serba bernada tak enak, serba tak bernadapun belum tentu enak.
Itulah sebabnya mereka saling melengkapi.
Snare+snare bukanlah sesuatu yang melengkapi, tapi menambahkan power snare.
Snare+tonal bassdrum baru melengkapi ritmik yang menggoyang jantung setiap pendengar.
Sekalipun kita harus memilih untuk menjalankan salah satunya, itu wajar. Memangnya tanganmu ada berapa?
Yang terpenting, saat kita mempelajari alat itu, kitapun harus bisa mendengarkan yang lain. Agar kelak proses melengkapi menjadi kian sempurna.
Dalam hidup kita, setelah kita menjalani bagian kita masing-masing, kitapun harus memperhatikan lingkungan sekitar kita. Agar kita bisa melengkapi hidup kita dengan apa yang lingkungan kita tawarkan. Ambil yang baik, perbaiki yang jelek. Jangan dibuang.
Ambil roll triplet yang bersih, perbaiki drag n roll yang gak jelas. Jangan diremehkan. latih terus paradiddle, tanpa disuruh, ambil inisiatif dalam hidup.
Perkusi memegang beat permainan. Sesuai dinamik lagunya, kapan harus piano kapan harus FFF. Semua dimainkan dan akan menjadi lagu yang hebat. kehidupan yang sempurna. langkah yang pasti.
go beat me!!
No comments:
Post a Comment