Saturday, August 24, 2013

kisah masa lalu

memang kita tak boleh menilai seseorang dari masa lalunya.
namun, beberapa hari ini aku terinspirasi dari kisah masa lalu seseorang yang baru terungkap secara tidak sengaja.
lama mengenalnya sekitar hampir 7 bulan, penilaian akan dirinya sudah kumiliki.
lambat laun aku terguncang ke sana ke mari melihat sosoknya.
seiring berjalannya waktu aku paham apa yang membuatnya menjadi seperti sekarang ini.
tak melulu hal yang buruk di masa lalu,
tapi ketika kita melihat seseorang yang belajar dari kesalahan di masa lalunya
bagiku itu hal yang hebat.
berdiri tegak menantang hidup di masa sekarang
dengan landasan masa lalu yang membuat seperi saat ini.
sangat inspiratif.

cerita 3


Tidak ada lagi yang bisa kukatakan saat kau pergi. Aku tahu ke mana kau akan pergi meninggalkanku. Rasanya tak kuat membalikkan tubuh ini untuk tak melihatmu lagi. Lebih memilih berdiri terpaku melihat kau mengabur dalam pandangan di depanku.

Aku tak pernah bisa memahami alasan ke mana langkahmu, namun satu hal yang pasti adalah kau telah merencanakannya. Aku selalu mendoakanmu. Jangan sampai kesepian dan kesedihan ini menyentuh hidupmu. Biarlah aku yang merasakan semua itu.

Jangan sampai kita kehilangan iman kita hanya karena terlalu banyak bermimpi. Hingga kau memperlakukan aku dengan cara seperti ini, kini kusadari bahwa kau datang memang membawa kejutan. Dan membuat hidupku terombang-ambing.

Saat-saat seperti ini, kuingin pulang. Kuingin kau tahu, kubergetar merindukanmu. Hingga saat bahagia menjelang, Namun ku tahu saat seperti ini air mata bukanlah segalanya.

cerita 2


Langit di luar begitu malu menampakkan warnanya. Para awan sedang bergerumul dalam kesedihan, namun masih sekuat tenaga tak menampakkan air mata. Matahari merasa bersalah akan sebuah langit yang kelabu. Namun tatkala sang pelangi menjanjikan indahnya warna-warni baru setelah segala air mata itu terusap.

Pagi ini aku terbangun dengan kosong. Ada relung hati yang merasa nelangsa. Hampa yang akan datang, namun belum siap aku menyambutnya. Ada apa lagi dengan dirimu, Alia? Begitu mudah kau selalu dijatuhkan oleh hatimu sendiri. Kebodohan apa lagi yang kau biarkan merasuki hidupmu?

Apa aku terlalu lupa bahwa Allah lah yang telah menyentuh kehidupanku, bukan seseorang itu. Memang benar adanya Allah mengirimkan dia untuk menyentuh hidupku. Mengingatkanku untuk selalu lebih mengingat Allah saat bersamanya, menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya, menapaki hidup yang lebih dipenuhi oleh rasa syukur yang tak henti. Seakan semuanya sangat indah dan sempurna. Namun, kini ada satu hal yang aku sadari bahwa Allah ingin aku menyadarinya sendiri, tanpa harus Allah lah yang mengingatkanku lagi. Bahwa sosok ini tak hanya menggenggam tanganku menuju kebaikan, melainkan dia juga menyiapkanku untuk keterpurukan. Bukan dengan sengaja dia melakukan semua itu, namun sayang sekali aku tak terlalu cepat dalam menyadari semua itu hingga sampai saat aku terjatuh lagi seperti ini.

Berapa kali dia mencoba menghindariku, seolah diri ini seseorang yang menjijikkan. Berapa kali dia berkata kasar hanya untuk menyadarkan aku bahwa dia tak pantas untukku. Berapa kali pula dia mengacuhkan segala bentuk perhatian dan kasih sayangku yang sebenarnya dia ingin menunjukkan bahwa perhatian dan kasih sayangku tak pantas untuk dirinya. Aku terlalu lama menyadarinya. Aku terus saja menganggap bahwa semua berjalan baik-baik saja.

Tak kusangka semua momen dengan segala pikiran negatif yang membuat trauma kenangan itu membuatku kini terlalu bodoh dengan segala pikiran (terlalu) positif. Tak pernah aku sangka akan seperti ini. Tapi biar bagaimanapun semua alur ini tidak terjadi begitu saja, karena Allah adalah sosok luar biasa yang telah menciptakannya. Alur ini benar-benar luar biasa. Entah apa lagi yang akan terjadi di depannya. Kukembalikan semua ini kepadamu ya Allah..

cerita 1


Suatu hari yang terasa begitu dirindukan. Bertemu seseorang yang sepak terjangnya dalam kehidupan telah terlalu hebat. Mengenali sebuah diri bagai mengenali diri sendiri. Lama tak bertemu dengannya. Dan kali ini, saat waktu tak sengaja mempertemukan, ada rindu yang teramat membuncah hingga air mata tak hentinya menyapu sepasang pipi ini.

Sekali lagi dia mencoba menolongku yang hampir terpuruk, dalam perasaan yang lebih dalam dari sebuah jurang. Berkali-kali dalam bertahun-tahun sosok ini mengabdikan hatinya pada orang-orang yang tak seharusnya layak mendapatkan kasih sayangnya. Selalu mencoba tetap tegar berdiri walau hujaman dan sayatan dengan jelas membungkan kebahagiaan. Masih saja menyangkal, masih saja terlalu positif dalam pikirannya, dan gadis ini terus termangu dalam kesendirian yang tak pantas.

Kali ini tamparannya lebih hebat. Sosok yang menjadi objek dianggapnya terlalu baik, bahkan saat sang cerminan diri dengan jelas mengatakan tidak. Apa lagi yang diharapkan gadis ini dari seseorang yang dengan jelas tak pernah menyadari kehadirannya? Seseorang yang dengan mudahnya melontarkan kata-kata kasar dan tak pantas kepada dirinya yang sepatutnya diberikan ucapan lembut dan perangai sopan. Seseorang yang mengintimidasi untuk memotivasi namun tak pernah sedikitpun mencoba membuka hati dan pikirannya untuk sama-sama belajar.

Mau sampai kapan kau begini? Kau begitu layak untuk mendapatkan yang lebih baik dan pantas untuk menerima rasa kasih sayangmu. Dia berkata memang diri ini begitu sempurna dalam menyayangi seseorang, hingga terkadang terlalu bodoh untuk menyadari bahwa kehadirannya tak lebih dari sebuah gangguan dalam hidup seseorang. Dan lupa menyadari bahwa masih ada yang menanti kehadiran ini. Dengan penuh makna. Mengawali dengan sebuah pengertian, kemudian bisa menerima setulus hati dan menyesuaikan untuk tetap berjalan di jalur yang sama.

Kali ini hampir habis air mata berharga yang terkumpul. Terlalu banyak yang terbuang sia-sia. Tak perlu menyiapkan diri untuk kehilangan orang seperti dia, melainkan dialah yang harus menyiapkan diri untuk menyadari bahwa dia telah kehilangan orang sepertiku.

Yang mensyukuri kehadirannya yang telah menyentuh hidupku. Yang selalu mengingat Allah setiap kali aku mengingat dirinya. Yang mencoba menerima dia dengan segala keburukannya yang tak bisa kulihat. Yang menyesuaikan hidupku dengan hidupnya, agar kelak menjadi pantas bersamanya. 

Saturday, August 17, 2013

buyar

Banyak yang mau di tulis...

tapi entah kenapa akhir-akhir ini begitu mudahnya buyar saat kutatap halaman kosong ini.