Tuesday, February 2, 2016

Keikhlasan dan cinta baru

-->
Kadang kita harus mengikhlaskan seseorang yang kita cintai. Bukan karena tak ingin lagi bersamanya, melainkan melihat dia lebih bahagia tanpa kita.
Seringkali kebersamaan melahirkan sebuah perasaan ingin memiliki yang tak kunjung ada habisnya. Orang yang kita sayangi itu bukan objek atau hewan peliharaan kita. Dia hanyalah seorang manusia biasa. Begitu pula dengan kita.
Saat kukatakan dia hanyalah seorang manusia biasa, itu berarti dia juga bisa melakukan kesalahan. Kita sudah melakukan kesalahan. Yaitu percaya pada dirinya. Padahal kita mungkin lupa, bahwa dia mungkin tak pernah berjanji untuk tidak akan pernah berdusta pada kita. Yang kita tahu cinta itu indah. Padahal cinta itu hanyalah kepada Allah.

Kejujuran itu mudah. Sayang tak semua orang mau melakukannya.
Kebohongan demi menjaga perasaan orang yang dicintai bukanlah berarti tidak berdosa. Jika kalian paham syariat agama, segala sesuatu yang melukai hati pasangan kita tidak dibenarkan. Di sinilah syarat dan ketentuan berlaku. Berlaku untuk siapa? Tentu untuk semua hal yang akan kita pertanggungjawabkan.

Memojokkan memang lebih enak daripada merasa terpojok. Belum selesai kebohongan itu terbuka, harga diri ingin berada di atas segalanya. Ingin melupakan semua keterbukaan hati atas segala kekurangan yang dimiliki. TIba-tiba merasa paling benar dan tak mau disalahkan. Tebing yang dulu terlihat kini tak lagi terlihat. Karena aku kini ada di tepinya. Selangkah lagi saja aku maju, aku akan jatuh terhempas ke jurang dalam yang tak berujung. Meninggalkan rasa cinta yang dulu sempat kupuja.

Jangan pernah berharap kata maaf dari orang yang tak pernah merasa berbuat salah. Bagai mengharap ayam menggonggong, hal yang tak mungkin. Kembali lagi pada dunia ini, di mana yang dibutuhkan hanyalah cinta kepada Allah. Bukan kepada salah satu ciptaanNya yang mungkin telah menyakiti hati. Dekati terus Allah. Biarlah Allah yang memelukmu, biarlah Allah yang mengusap air matamu, biarlah Allah yang menjawab semua pertanyaanmu, karena hanya Dial ah yang sungguh-sungguh mencintaimu tanpa kamu minta. Kau tak minta dilahirkan, Allah beri izin kau hadir dalam perut ibumu. Kau tak minta diberikan kemampuan berkedip, Allah lahirkan kau dengan sempurna. Bisa berkedip, bisa bernafas, bisa segalanya hingga seperti sekarang ini.

Sekarang jika kau habiskan waktumu menangisi apa yang sedang terjadi, atau menanyakan hal-hal yang belum terjadi, maka kau sungguh hanya buang-buang waktumu hidup di dunia. Lupakan siapa saja yang telah menggoreskan luka di hatimu, lupakan pertanyaan-pertanyaan yang kau harap temukan jawabannya. Karena kebersamaanmu dengan Allah, yang telah menciptakan kita dengan sempurna, semua luka akan terobati, semua pertanyaan akan terjawab. Dan semua keadaan menjadi yang terbaik atas kehendakNya.