kini ia menjadi aku.
sebuah kota, dan aku berjalan sendiri.
menyusuri jalanan ramai dan berpapasan dengan banyak orang.
mereka memperhatikan aku seolah aku memakai sesuatu yang aneh.
aku memakai coat coklat. dengan rambut tergerai terkena salju.
kakiku mulai kedinginan dan hampir membeku.
ah, ternyata ini malam natal.
semua orang terlihat bahagia.
aku? terlalu bahagia.
entah mengapa.
tiba-tiba angin berhembus melewati tubuhku.
aku tiba-tiba merasa takut.
kupikir ada seseorang yang mencoba mendorongku jatuh ke salju yang terhampar itu.
setelah berbalik 360 derajat, ternyata aku mulai sendiri.
ke mana mereka yang tadi sedang tertawa di sekeliling aku?
kuputuskan untuk melanjutkan langkahku.
kemudian aku mempercepat langkahku.
dan kemudian berjalan lebih cepat lagi.
oke kali ini aku berlari.
ada perasaan tak tenang yang mengejarku.
bagai ada tangan yang ingin mencengkeram lenganku.
aku berlari masuk ke sebuah gang.
aku berhenti, dan kembali berjalan kaki.
merasa lebih baik untuk menenangkan diri.
aku mencoba menarik nafas dengan teratur.
tak lama langkahku makin lambat.
nafasku makin stabil.
aku masih menyusuri gang itu untuk menemui jalan ke luar.
tiba-tiba udara menghangat.
sangat tak mungkin di musim salju seperti ini.
mendadak aku merasa sudah berada di rumah.
namun sangat tidak mungkin bagiku.
seseorang.
ya, aku melihatnya.
usianya masih sekita 7 tahun.
anak laki-laki.
dia ada di ujung gang itu, dan ketika aku mendekat dia membalikkan badannya.
aku sangat terkejut.
dia adalah anak kecil yagn sangat tampan, menurutku.
matanya memancarkan cahaya kedamaian,
dan saat itu aku langsung merasa nyaman
kemudian dia tersenyum dan membuatku lega
dia menyapaku.
akupun menyapanya.
kemudian dia memperkenalkan dirinya sambil tersenyum.
gabriel.
dan dia berjanji akan menemuiku lagi.
No comments:
Post a Comment