Wednesday, December 29, 2010
sekali lagi
Post Project
Di sebuah rumah yang sepi, menjelang siang, 29 Desember 2010.
GPMB, sebuah proyek besar yang menyisakan banyak jejak langkah baik di dalam hati maupun pikiran. Bahkan untuk menutupinyapun kita tak berani. Semua yang telah terjadi selama hampir setahun kemarin, bersama dengan seratus lebih teman lain jumlahnya terlalu banyak untuk dilupakan.
Well, kenapa harus dilupakan? Ada beberapa bagian yang jauh lebih besar, yang harus dikenang. Tak heran ketika seorang pelatih bertanya seandainya kita adalah sebuah penyimpan memori berupa flashdisk, kita merupakan flashdisk ukuran berapa? Ada yang menjawab bahwa dirinya bahkan hanya disket, tapi untuk saat ini ingin sekali menjadi hardisk eksternal dengan kapasitas 1TB untuk menyimpan semua memori setahun kemarin.
Sesuatu yang menyakitkan memang ada baiknya dilupakan, namun mencoba melupakan sejujurnya justru malah mengukir kenangan pahit itu semakin dalam. Oleh sebab itu, lebih baik di drag saja ke trash, lalu klik empty trash. As simple as that, if you want it to.
Berada di unit ini tak perlu berpikir pelik, jalani dan nikmati segala proses. Kita semua keluarga..
Rasa rindu bahkan langsung terasa, ketika masih berada di dalam istora, ketika not-not terakhir mulai dimainkan. Rasanya tak sanggup march out. Meninggalkan semua yang telah dilatih bersama-sama dalam setahun. Tarik nafas dalam-dalam….
Cinta 2010
Cinta.
Suatu hal yang sangat menyakitkan, bagiku untuk saat ini.
2010.
Tahun yang sangat menyakitkan, bagiku, benar-benar hanya berlaku untukku.
Hidup.
Bahkan aku kira hidupku telah berakhir.
Air mata.
Sahabat terbaikku dalam setahun ini.
Dirimu.
Dirimu.
Ketika kita mencintai seseorang, kita selalu ingin membuatnya bahagia. Dan ingin juga dibuatnya bahagia. Dan bahagia bersama-sama. Dan itulah, proses yang indah.
Tak selalu indah prosesnya, terlebih saat hadirnya orang ketiga. Orang ketiga itu selalu hebat. Selalu bisa mencuri hati orang kedua, itulah sebabnya dia disebut orang ketiga. Sebuah pernyataan pahit.
Hidupku sempurna.
Paling tidak hingga saat itu.
Aku memiliki keluarga yang sangat menyayangi aku.
Aku mejalani kehidupanku dengan teman-teman yang baik.
Aku memiliki seseorang yang sangat menjaga dan menyayangi aku.
Seseorang yang sangat setia, kukira.
Tiga tahun, ternyata bukan apa-apa.
Semua janji yang terucap, semua cinta, tak lebih dari kisah sinetron belaka.
Yang terlalu menjijikkan untuk ditonton.
Pada dasarnya aku malas menonton sinetron yang terlalu mudah untuk ditebak.
Terutama kasus perselingkuhan.
Tapi siapa menyangka, kisahku malah menjadi sinetron terbaik dengan arahan sutradara terbaik pula.
Tuhan.
Bahkan Dia sanggup menuliskan skenario hidupku sedemikian rupa, tanpa kutahu akan berakhir seperti apa.
Dia “tega” memberiku peran saat ku melayang di atas, dan saat ku terpuruk di bawah.
Tapi setelah kupikir-pikir lagi, ini semua adalah doaku.
Aku telah bertamu ke rumahNya.
Di sana aku diminta memberitahukan suguhan apa yang aku inginkan.
Dia bilang akan memberikannya begitu aku pulang ke rumah.
Aku bilang ingin disuguhi “cinta”
Dia bertanya cinta yang seperti apa?
Aku menjawab, cinta yang semestinya. Jika dia yang terbaik maka lancarkan segala prosesnya dan jadikan dia yang terakhir. Namun, jika dia memang tidak seperti yang kukira, maka tunjukkanlah sejelas-jelasnya, segala perilakunya di hadapanku.
Well, kuanggaplah semua ini sebagai hadiah terindah dariMu.
Kini, memang aku seolah terpuruk.
Melihat kau dengan dirinya, terlalu bahagia. Bahkan sejak saat masih bersamaku.
Apa aku terlalu terang-terangan?
Ah aku rasa sebanding, dengan bagaimana terang-terangannya kalian menyakitiku.
Dan aku rasa aku tidak salah.
Aku memang sedih, aku memang benci, aku memang sulit untuk ikhlas.
Aku memang tersakiti.
Sampai hari ini saja.
Aku sadar.
Hey aku telah sadar dari dulu,
Mungkin lebih tepatnya aku ingin menyadarkan diriku sekali lagi.
Allah punya 99 asmaul husna, salah satunya maha adil.
Allah sayang padaku.
Aku akan selalu mengingat perkataan teman baikku akhir-akhir ini.
Aku akan menitipkan rasa cintaku padamu ke Allah, agar Allah kelak akan mengatur segala jalannya untukku.
Aku tetap bahagia.
Karena aku selalu berada dalam lindungan Allah, dan aku memiliki kehidupan yang jauh lebih baik dibanding orang-orang kurang beruntung yang ada di dunia ini.
Aku tak perlu mencari karma untukmu (dan untukmu), karena Allah, sekali lagi, maha adil.
Aku akan selalu bahagia, dengan atau tanpa siapapun. :)
Friday, November 19, 2010
i love you part.2
IBU
Dialah yang Rugi
Wednesday, November 3, 2010
rose
Do you see the black rose?
pemain drum kecil
Monday, October 25, 2010
Janji
Wednesday, October 20, 2010
berbagi cerita
i love you
"Kalau kamu suka sama seseorang,
titipkan rasa sukamu itu kepada Allah." :)
Tuesday, October 12, 2010
kehidupan
sebutlah
Sunday, October 10, 2010
Forgive Infidelities
We forgive people for our own benefit. We put things behind us, declare at least to ourselves that we no longer expect to be repaid for the debt, and allow ourselves to move on. We can forgive people that are passed away or with whom we no longer have any possible contact. We don't have to tell them that we have forgiven them.
Reconciliation is beyond that and involved some reestablishment of trust. That's generally something that has to be earned through actions, not words, over a serious period of time and is not compatible with lies, deception, or being misled by not knowing or understanding relevant pertinent facts. Sometimes it just doesn't make sense to reconcile. I have a person I have forgiven but can't reconcile because I am still concerned about how they might treat some of my dependents if I had a relationship with them again.
Leaving oneself open for injury is generally a bad and some might say stupid thing to do. You can forgive a snake for biting you, because they were just doing what snakes do, but to give the snake an opportunity to bite you again under similar circumstances would be foolish unless you knew that the snake had been de-fanged or otherwise controlled.
I want..
10 kelakuan pengkhianat
101010
touchable predictable
Sunday, October 3, 2010
Broken Vow
Friday, October 1, 2010
antrian ATM
Wednesday, September 29, 2010
Renungan
Mission Statement
Karena kau hawa…
sedang hatimu bak kaca yg rapuh kuatkanlah ia dengan iman yg teguh..
Kau hawa tercipta dari rusuk lelaki bukan dari kaki untuk dialasi,
tapi dekat di bahu untuk dilindung, dekat juga di hati untuk dikasihi..
sehingga kau benar benar pintu surga bagi kami golongan adam…
Kau hawa..engkaulah wanita hiasan duniawi.. Mana mungkin lahirnya bayangan yg lurus elok..
jika datangnya dr kayu yg bengkok.. begitulah peribadi yg dibentuk.. sehingga mata memandang sejuk dan indah di hati..
kau hawa ….
Terdidiklah engkau dengan keimanan bukannya harta ataupun pujian
kelak tidak derita berharap pada yang binasa.. sehingga terucap engkaulah wanita istimewa…
dari pria yang bijaksana, bergelar lelaki pejuang untuk kau hawa yang sholeha
Janganlah sesekali kau coba menggoncang keimanan lelaki dengan lembut tuturmu,
dengan ayu wajahmu, dengan lenggok tubuhmu..
Jangan menghentak2 kakimu untuk menyatakan kehadiranmu..
Jangan Hawa….,
Karena Kau Hawa..
Andai engkau belum berkahwin, jangan engkau risau akan jodohmu,
ingatlah Hawa janji Tuhan kita, wanita yg baik adalah untuk lelaki yg baik, begitupun sebaliknya..
Jangan menggadaikan batinmu hanya semata-mata karena seorang lelaki..
Jangan memakai pakaian yg menampakkan lekuk tubuhmu
hanya untuk menarik perhatian dan memikat kaum lelaki karena kau bukan memancing hatinya
tapi meransang nafsunya..
Jangan kau tanggalkan pakaian malumu dari dirimu karena itulah benteng yg menjaga dirimu..
Hawa..
Lelaki yang baik tidak melihat paras rupa,
Oleh karena itu, jagalah pandanganmu, jagalah pakaianmu, jagalah akhlakmu, kuatkan pendirianmu.. Keraskan suaramu, seriuskanlah perwatakanmu ketika berurusan dengan mereka lelaki.. Sekiranya ada yg ingin mendekatimu, tegaskan kepada mereka bahwa dirimu punya prinsip, kau punyai harga diri untuk dipertahankan.. Biarlah mereka mengatakan kau ego karena terlalu tegas menjaga prinsipmu, biarlah mereka mengatakan kau bodoh karena tidak mengikut kata mereka yang menggoda..karena sifatmu itu sejatinya hawa.
Hawa...
Ingatlah.. Andai dirimu dipenuhi iman, andai dirimu dihiasi taqwa.. Kelembutanmu, keayuanmu dan kepatuhanmu sebagai pancaran imanmu ketika bersuami nanti.. Sembunyikan kemanisan senyumanmu, tutuplah segala kelebihan yg bisa menggoncang nafsu kami kaum Adam.. Andai kata ditakdirkan tiada cinta dari kami Adam untuk mu, cukuplah hanya cintaNYa menyinari dan memenuhi jiwamu..tapi hawa itu semua tidak mungkin karena kau adalah idaman.
Hawa..
Dengar dah hayatilah kata-kata ini agar dirimu menjadi Mukminah Sejati, Mujahidah Solehah dan Bidadari Syugawi/Ukhrawi.