Kadang kita tidak tahu apa yang ingin kita ucapkan
Ketika hati tengah menderu, bagai mesin yang memompa gelora jiwa
Menggelitik hasrat untuk terbang ke angan-angan
Ketika situasi telah menyelimuti pijakan diri pada bumi yang kian meretas
Seperti tak ada satupun malaikat yang ingin membantu
untuk mengurai semua perasaan yang berputar pada tornado imajinasi
Apa yang kurasakan saat ini?
Bagai tak mampu berpijak, jangan pura-pura seakan tak berTuhan kau!
Terlalu cepat jarum itu menyentuh angka dua belas
Tak memberi kesempatan bagi jiwa yang ingin berpikir untuk mengubah setiap makna
Cahaya temaram di sudut mataku
Selimut yang hangat memeluk dingin tubuhku
Apa yang kau masih tunggu
Jika tinta ini tak mampu lagi maknai hatiku
No comments:
Post a Comment