Langit di luar
begitu malu menampakkan warnanya. Para awan sedang bergerumul dalam kesedihan,
namun masih sekuat tenaga tak menampakkan air mata. Matahari merasa bersalah
akan sebuah langit yang kelabu. Namun tatkala sang pelangi menjanjikan indahnya
warna-warni baru setelah segala air mata itu terusap.
Pagi ini aku terbangun dengan kosong. Ada
relung hati yang merasa nelangsa. Hampa yang akan datang, namun belum siap aku
menyambutnya. Ada apa lagi dengan dirimu, Alia? Begitu mudah kau selalu
dijatuhkan oleh hatimu sendiri. Kebodohan apa lagi yang kau biarkan merasuki
hidupmu?
Apa aku terlalu lupa bahwa Allah lah yang telah
menyentuh kehidupanku, bukan seseorang itu. Memang benar adanya Allah
mengirimkan dia untuk menyentuh hidupku. Mengingatkanku untuk selalu lebih
mengingat Allah saat bersamanya, menjadi pribadi yang lebih baik dari
sebelumnya, menapaki hidup yang lebih dipenuhi oleh rasa syukur yang tak henti.
Seakan semuanya sangat indah dan sempurna. Namun, kini ada satu hal yang aku
sadari bahwa Allah ingin aku menyadarinya sendiri, tanpa harus Allah lah yang
mengingatkanku lagi. Bahwa sosok ini tak hanya menggenggam tanganku menuju
kebaikan, melainkan dia juga menyiapkanku untuk keterpurukan. Bukan dengan
sengaja dia melakukan semua itu, namun sayang sekali aku tak terlalu cepat
dalam menyadari semua itu hingga sampai saat aku terjatuh lagi seperti ini.
Berapa kali dia mencoba menghindariku, seolah
diri ini seseorang yang menjijikkan. Berapa kali dia berkata kasar hanya untuk
menyadarkan aku bahwa dia tak pantas untukku. Berapa kali pula dia mengacuhkan
segala bentuk perhatian dan kasih sayangku yang sebenarnya dia ingin
menunjukkan bahwa perhatian dan kasih sayangku tak pantas untuk dirinya. Aku
terlalu lama menyadarinya. Aku terus saja menganggap bahwa semua berjalan
baik-baik saja.
Tak kusangka semua momen dengan segala pikiran
negatif yang membuat trauma kenangan itu membuatku kini terlalu bodoh dengan
segala pikiran (terlalu) positif. Tak pernah aku sangka akan seperti ini. Tapi
biar bagaimanapun semua alur ini tidak terjadi begitu saja, karena Allah adalah
sosok luar biasa yang telah menciptakannya. Alur ini benar-benar luar biasa.
Entah apa lagi yang akan terjadi di depannya. Kukembalikan semua ini kepadamu
ya Allah..
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete