if love was a bird then we wouldn't have wings
if love was a sky we'd be blue
if love was a choir you and i could never sing
Because love isn't for me and you
if love was an Oscar you and i could never win
because we can never act out our part
if love is the Bible then we are lost in sin
because it's not in our hearts
if love was a fire then we have lost the spark
love never felt so cold
if love was a light then we're lost in the dark
left with no one to hold
if love was a sport we're not on the same team
you and i are destined to lose
if love was an ocean then we are just a stream
because love isn't for me and you
intinya adalah, mau bagaimana juga keadaannya.
mau seperti apapun perumpamaannya.
mau sekuat apapun kita mencoba..
tetap saja sebuah cinta tak pernah tercipta untuk kita.
so why don't you go your way and i'll go mine?
live your life, and i'll live mine!
baby you'll do well, and i'll be fine
because we're better off, separated.
dan kita sudah terpisahkan oleh Tuhan.
X i know we had some good times.
It's sad but now we're going to say goodbye.
X you know i love you, i can't deny.
I can't say we didn't try to make it work for you and i.
dan karena kau godaan terberatku.
tak pernah mampu bagiku untuk menolakmu.
i know it hurts so much but it's best for us.
somewhere along this windy road we lost the trust.
so i'll walk away so you don't have to see me cry.
it's killing me so.
why don't you go?
-your part. your words.
Saturday, February 9, 2013
the way we were
memories....
like the corners of my mind
misty watercolor memories of the way we were
scattered pictures of the smiles we left behind
smiles we gave to one another for the way we were
can it be that it was all so simple then?
or has time rewritten every line?
if we had the chance to do it all again
tell me would we could we?
memories....
may be beautiful and yet what's too painful to remember
we simply choose to forget
so it's the laughter we will remember
whenever we remember the way we were
kenangan tentang kita begitu banyak memenuhi pikiran ini.
bagaimana tidak, jika setiap sudut dalam hatiku selalu menemukan namamu.
kenangan ini, hanya bisa terasa ketika kau pergi.
karena jika kau tak pergi, maka semua ini takkan menjadi kenangan.
kenangan yang indah, bisa berubah menjadi menyakitkan dalam hitungan detik.
andai saja kita bisa memilih untuk melupakannya.
sayang terkadang waktu begitu kejam membiarkan kita dibalut luka.
watch your back
"aku ga mau ketemu kamu lagi." kataku.
"sekuat apapun kita berusaha menghindar, jika Tuhan berkehendak mempertemukan kita maka kita akan bertemu lagi." kamu berkata demikian.
kemudian tibalah hari ini menjadi hari yang amat menakutkan.
dari ribuan orang yang menghadiri acara hari ini, aku sangat berharap tak melihatmu.
namun, Tuhan berkata lain.
Tuhan masih ingin menunjukkan sesuatu pada kita.
"gw deg-degan nih. takut ngeliat dia." kataku pada temanku.
"yauda sih ga mungkin.. mata lo jangan liat kemana-mana." katanya.
"ya tapi ini dada gw ga enak banget udah deg-degan parah.. aduh gimana dong." entah mengapa dadaku terasa sesak. hingga kemudian temanku berkata:
"sumpah demi Tuhan! sumpah ada dia, Mal. ADA DIA!! di belakang kita."
"ah gimana nih. gimana nih. gw ga mau lihat dia. ga mau..." kataku sambil gelisah membelakangi seseorang tersebut yang tengah berjalan melewati aku dan teman-temanku.
kemudian ketika dia telah melewati kami, diapun pergi. tanpa mengucap sepatah katapun.
teman yang berada di depanku berkata bahwa seseorang yang pernah menyentuh hidupku dan memberi toreh luka yang mendalam itu tadi melihatku dari belakang. berusaha mendekat untuk menyapa, namun terlihat agak ragu. hingga akhirnya dia pergi. pergi bergitu saja..
ketika dia melewatiku dan teman-temanku, aku menoleh dengan tidak sengaja.
dan aku tak sengaja melihatnya dari belakang, pergi meninggalkan tempat itu.
rasanya dalam sedetik hatiku sekali lagi terluka.
betapa aku sangat merindukan kehadirannya.
betapa aku masih sangat mengharapkannya ada di sisiku.
tapi Tuhan menunjukkan,
bahwa bahkan ketika kami dipertemukan lagi, Ia hanya ingin memperlihatkan bahwa masing-masing dari kami hanya bisa melihat punggung orang yang pernah disayangi.
hanya bisa menatap masing-masing dari belakang, melihat kami sama-sama pergi.
betapa Tuhan ingin tunjukkan bahwa sudah saatnya kami pergi saling meninggalkan.
tanpa menoleh ke belakang, tanpa tersenyum sambil berkata selamat tinggal.
Tuhan, jika inilah akhir semua ini.. biarlah hari ini menjadi akhir dari aku mengingatnya.
akhir dari aku mengharapkannya.
akhir dari kisah yang tak pernah bisa terlupakan.
akhir dari segalanya tentang dia.
Tuhan, Kau kuatkan aku dalam rancanganMu.
Kau berkati hidupku dengan membiarkan Dia menyentuh hidupku.
dan untuk dirimu, kurelakan siluetmu pergi menjauh dariku.
"sekuat apapun kita berusaha menghindar, jika Tuhan berkehendak mempertemukan kita maka kita akan bertemu lagi." kamu berkata demikian.
kemudian tibalah hari ini menjadi hari yang amat menakutkan.
dari ribuan orang yang menghadiri acara hari ini, aku sangat berharap tak melihatmu.
namun, Tuhan berkata lain.
Tuhan masih ingin menunjukkan sesuatu pada kita.
"gw deg-degan nih. takut ngeliat dia." kataku pada temanku.
"yauda sih ga mungkin.. mata lo jangan liat kemana-mana." katanya.
"ya tapi ini dada gw ga enak banget udah deg-degan parah.. aduh gimana dong." entah mengapa dadaku terasa sesak. hingga kemudian temanku berkata:
"sumpah demi Tuhan! sumpah ada dia, Mal. ADA DIA!! di belakang kita."
"ah gimana nih. gimana nih. gw ga mau lihat dia. ga mau..." kataku sambil gelisah membelakangi seseorang tersebut yang tengah berjalan melewati aku dan teman-temanku.
kemudian ketika dia telah melewati kami, diapun pergi. tanpa mengucap sepatah katapun.
teman yang berada di depanku berkata bahwa seseorang yang pernah menyentuh hidupku dan memberi toreh luka yang mendalam itu tadi melihatku dari belakang. berusaha mendekat untuk menyapa, namun terlihat agak ragu. hingga akhirnya dia pergi. pergi bergitu saja..
ketika dia melewatiku dan teman-temanku, aku menoleh dengan tidak sengaja.
dan aku tak sengaja melihatnya dari belakang, pergi meninggalkan tempat itu.
rasanya dalam sedetik hatiku sekali lagi terluka.
betapa aku sangat merindukan kehadirannya.
betapa aku masih sangat mengharapkannya ada di sisiku.
tapi Tuhan menunjukkan,
bahwa bahkan ketika kami dipertemukan lagi, Ia hanya ingin memperlihatkan bahwa masing-masing dari kami hanya bisa melihat punggung orang yang pernah disayangi.
hanya bisa menatap masing-masing dari belakang, melihat kami sama-sama pergi.
betapa Tuhan ingin tunjukkan bahwa sudah saatnya kami pergi saling meninggalkan.
tanpa menoleh ke belakang, tanpa tersenyum sambil berkata selamat tinggal.
Tuhan, jika inilah akhir semua ini.. biarlah hari ini menjadi akhir dari aku mengingatnya.
akhir dari aku mengharapkannya.
akhir dari kisah yang tak pernah bisa terlupakan.
akhir dari segalanya tentang dia.
Tuhan, Kau kuatkan aku dalam rancanganMu.
Kau berkati hidupku dengan membiarkan Dia menyentuh hidupku.
dan untuk dirimu, kurelakan siluetmu pergi menjauh dariku.
Friday, February 1, 2013
To: My Buddy (Part.3)
Dear Buddy,
You must be sleeping tight now, i can hear you.
How was today? Great, huh?
Who knows what could happen,
we're just do what we do just keep on laughing
Even it's true there's always a brand new day,
but when we're enjoying today there's nothing better, right?
I'm trying to remember, what i have to say.
I just want to feel myself better, running from our way.
Coz I'm not protected.
I never felt like this before, like i am "naked" around you
Just to show
That my truly feelings that i can't hide.
It's not supposed to feel this way
It's not supposed to hurt this way
More and more each day
You're more beautiful than anything in this world
More precious than the rarest diamond or pearl
And even now we didn't work out together
You're still my buddy
Now you better turn of the TV...........
I purple I green I yellow I red I orange I
You must be sleeping tight now, i can hear you.
How was today? Great, huh?
Who knows what could happen,
we're just do what we do just keep on laughing
Even it's true there's always a brand new day,
but when we're enjoying today there's nothing better, right?
I'm trying to remember, what i have to say.
I just want to feel myself better, running from our way.
Coz I'm not protected.
I never felt like this before, like i am "naked" around you
Just to show
That my truly feelings that i can't hide.
It's not supposed to feel this way
It's not supposed to hurt this way
More and more each day
You're more beautiful than anything in this world
More precious than the rarest diamond or pearl
And even now we didn't work out together
You're still my buddy
Now you better turn of the TV...........
I purple I green I yellow I red I orange I
Dream
Hari pertama di bulan Februari.
Bulan yang bagi kebanyakan orang adalah bulan penuh cinta.
Namun tidak bagiku.
Yah.. paling tidak untuk tahun ini.
Bukan cahaya matahari pagi tadi yang membuatku hangat,
melainkan dekapanmu
Bukan hembusan angin yang menyejukkan hariku,
melainkan senyumanmu
Dan bukan juga hujan yang datang tiba-tiba yang membuatku terpaku,
melainkan kenyataan bahwa tak bisa bersamamu
Bersamamu, bukan sekadar genggaman tangan yang ingin kurasa
Bersamamu, bukan pelukan hangat yang kuharap kumiliki
Namun, bersamamu aku ingin menghidupkan sang waktu
Melihatmu tersenyum hari ini, membuatku merasa arti sebuah perasaan bahagia yang sederhana
Melihatmu melangkahkan kaki untuk menjalani hari, menyadarkan aku bahwa hidup harus terus berjalan
Namun merasakan kehadiranmu bersamaku, telah membuatku memahami
bahwa bermimpi bisa menyayangimu adalah sebuah belati yang memandang tepat ke dadaku
Bahkan ketika kita merasa bahwa kita tak berhak menyayangi seseorang,
Tuhan kirimkan sebuah perasaan lain, yang disebut berharap.
Bahkan ketika kita merasa bahwa semua bahagia didefinisikan sebagai mimpi,
Tuhan menyadarkan kita dari paradigma bunga tidur adalah sebuah imajinasi.
Imajinasi tanpa batas, yang telah hadir saat aku memasuki ruang kecil dalam hidupmu.
Bukan celah dan bukan juga sebuah retak,
namun sebuah rasa sayang yang tumbuh melalui sebuah untaian makna.
Good night, sleep tight, and have a nice dream, Dream.
Subscribe to:
Posts (Atom)