Hari demi hari. Rasanya semakin dekat dengan kematian.
Banyak fase dalam hidup ini yang belum aku lewati.
Menikah. Hamil. Melahirkan. Membesarkan buah hati. Patuh selamanya pada suami. Hingga kematian datang menjemput.
Kematian adalah satu hal yang pasti. Seberapa cerdik kau sembunyikan dirimu dari kematian, tetap saja ia akan datang menjemputmu bila telah habis waktumu. Semua hanya masalah nomor antrian saja.
Menikah.
Mungkin hal ini yang paling dekat dengan hidupku saat ini, secara pengetahuanku. Karena akupun tak tahu kapan kematian akan datang menjemputku. Bisa saja aku belum merasakan pernikahan saat ajal menghampiriku. Namun, tentunya aku selalu berdoa pada Allah agar aku diberikan kesempatan untuk bisa merasakannya dengan orang yang akan menjadi jodohku.
Menjelang pernikahan tentunya ada banyak sekali hal yang perlu dipersiapkan.
Materi. Pasti. Hal ini adalah hal nyata yang harus kami ke luarkan untuk mewujudkan pesta pernikahan kami.
Fisik. Kami juga menyadari betapa fisik sangat penting untuk kebahagiaan kami ke depannya. Sebisa mungkin menjaga kesehatan dan memohon pada Allah agar selalu dilindungi dari segala penyakit.
Mental. Tentunya sudah kami persiapkan dalam menghadapi pernikahan ini. Bukan hanya tentang komunikasi, kesabaran dan keikhlasan. Namun jauh di dalamnya ada hal yang tak bisa dilukiskan dalam pernikahan namun wajib sekali untuk dipahami. Terlebih lagi karena kita sudah diberikan nikmat iman dan Islam yang tiada tara dari Allah.
Artikel yang kubaca siang ini membawa aku pada lamunan indah atas kisahku dengan dirinya.
No comments:
Post a Comment