Kadang kita
harus mengikhlaskan seseorang yang kita cintai. Bukan karena tak ingin lagi
bersamanya, melainkan melihat dia lebih bahagia tanpa kita.
Seringkali
kebersamaan melahirkan sebuah perasaan ingin memiliki yang tak kunjung ada
habisnya. Orang yang kita sayangi itu bukan objek atau hewan peliharaan kita.
Dia hanyalah seorang manusia biasa. Begitu pula dengan kita.
Saat kukatakan
dia hanyalah seorang manusia biasa, itu berarti dia juga bisa melakukan
kesalahan. Kita sudah melakukan kesalahan. Yaitu percaya pada dirinya. Padahal
kita mungkin lupa, bahwa dia mungkin tak pernah berjanji untuk tidak akan
pernah berdusta pada kita. Yang kita tahu cinta itu indah. Padahal cinta itu
hanyalah kepada Allah.
Kejujuran itu
mudah. Sayang tak semua orang mau melakukannya.
Kebohongan demi
menjaga perasaan orang yang dicintai bukanlah berarti tidak berdosa. Jika
kalian paham syariat agama, segala sesuatu yang melukai hati pasangan kita
tidak dibenarkan. Di sinilah syarat dan ketentuan berlaku. Berlaku untuk siapa?
Tentu untuk semua hal yang akan kita pertanggungjawabkan.
Memojokkan
memang lebih enak daripada merasa terpojok. Belum selesai kebohongan itu
terbuka, harga diri ingin berada di atas segalanya. Ingin melupakan semua
keterbukaan hati atas segala kekurangan yang dimiliki. TIba-tiba merasa paling
benar dan tak mau disalahkan. Tebing yang dulu terlihat kini tak lagi terlihat.
Karena aku kini ada di tepinya. Selangkah lagi saja aku maju, aku akan jatuh
terhempas ke jurang dalam yang tak berujung. Meninggalkan rasa cinta yang dulu
sempat kupuja.
Jangan pernah
berharap kata maaf dari orang yang tak pernah merasa berbuat salah. Bagai
mengharap ayam menggonggong, hal yang tak mungkin. Kembali lagi pada dunia ini,
di mana yang dibutuhkan hanyalah cinta kepada Allah. Bukan kepada salah satu
ciptaanNya yang mungkin telah menyakiti hati. Dekati terus Allah. Biarlah Allah
yang memelukmu, biarlah Allah yang mengusap air matamu, biarlah Allah yang
menjawab semua pertanyaanmu, karena hanya Dial ah yang sungguh-sungguh
mencintaimu tanpa kamu minta. Kau tak minta dilahirkan, Allah beri izin kau
hadir dalam perut ibumu. Kau tak minta diberikan kemampuan berkedip, Allah
lahirkan kau dengan sempurna. Bisa berkedip, bisa bernafas, bisa segalanya
hingga seperti sekarang ini.
Sekarang jika
kau habiskan waktumu menangisi apa yang sedang terjadi, atau menanyakan hal-hal
yang belum terjadi, maka kau sungguh hanya buang-buang waktumu hidup di dunia. Lupakan
siapa saja yang telah menggoreskan luka di hatimu, lupakan
pertanyaan-pertanyaan yang kau harap temukan jawabannya. Karena kebersamaanmu
dengan Allah, yang telah menciptakan kita dengan sempurna, semua luka akan
terobati, semua pertanyaan akan terjawab. Dan semua keadaan menjadi yang
terbaik atas kehendakNya.